Semakin besar suatu perusahaan makanan, maka semakin besar pula keinginan untuk menjamin keamanan dan kualitas dari produk yang dihasilkan. Salah satu yang ditempuh adalah dengan melakukan sertifikasi, mulai dari GMP kemudian HACCP, dan sampai ke yang paling tinggi yaitu ISO 22000. Berbeda dengan HACCP, ISO 22000 memiliki lingkup yang lebih luas sehingga dibutuhkan pemahaman yang baik dan benar terhadap persyaratannya. Pada tanggal 27 – 29 September 2017 lalu, MbrioTraining & Consulting mengadakan pelatihan Audit Intenal ISO 22000. Pada pelatihan ini selain diajarkan perihal pemahaman standar ISO 22000 : 2005, peserta juga diajarkan bagaimana cara melaksanakan audit internal ISO 22000.
Penerapan ISO 22000 dilakukan oleh suatu perusahaan untuk menghasilkan produk yang aman, tetap sesuai dengan undang-undang keamanan pangan, memenuhi persyaratan kepuasan pelanggan, dapat selalu mengkomunikasikan isu keamanan pangan secara efektif kepada pihak terkait, bekerja sesuai dengan kebijakan keamanan pangan yang telah ditetapkan, mampu menunjukkan bahwa organisasi bekerja sesuai dengan persyaratan keamanan pangan, dan mendapatkan sertifikat sistem manajemen keamanan pangan dari organisasi eksternal. Dalam hal terwujudnya keamanan pangan di Indonesia, MBrioTraining & Consulting mengadakan pelatihan In Public untuk Audit Internal ISO 22000.
Pelatihan ini berlangsung selama 3 hari dan diikuti oleh 5 orang peserta. Pada hari pertama dan kedua, peserta diberikan materi terkait dengan ISO 22000. Materi yang pertama yaitu seputar keamanan pangan, materi yang paling dasar yang wajib diketahui oleh peserta. Peserta diberikan penjelasan terkait bahaya-bahaya keamanan pangan yang ada disekitar tempat industri. Materi lain yang diberikan adalah terkait dengan ISO 22002 : 2009 perihal program persyaratan dasar, sejarah dan perkembangan ISO 22000, dan selanjutnya dibahas lebih detail terkait klausul-klausul dalam ISO 22000. Pada pemberian materi peserta pun diberikan contoh dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk ISO 22000. Tak hanya itu, peserta pun diberikan materi terkait teknik melakukan audit dan syarat-syarat menjadi auditor dan auditee.
Pada hari terakhir pelatihan, peserta diajak untuk melaksanakan simulasi audit ISO 22000. Pada hari sebelumnya, peserta sudah diajarkan bagaimana membuat checklist audit yang benar. Kemudian checklist tersebut dipakai dalam menjalankan simulasi audit pada hari terakhir. Dalam simulasi audit ini seluruh peserta bertindak sebagai auditor yang sedang mengaudit suatu industri makanan yang ingin melakukan sertifikasi ISO 22000. Instruktur disini bertindak sebagai auditee yang merupakan karyawan di perusahaan tersebut. Setelah melakukan simulasi audit, peserta diberikan penjelasan dan evaluasi, kemudian pelatihan ditutup dengan pembagian sertifikat pelatihan
Leave a Comment