Teh merupakan salah satu minuman yang sering dikonsumsi masyarakat di Indonesia terutama di pagi hari saat ingin memulai aktivitas. Selain itu pada saat makan siang atau makan malam pun tak jarang dari kita yang memesan teh sebagai minuman baik itu disajikan hangat ataupun diberi tambahan es. Pada jaman sekarang pun banyak sekali inovasi-inovasi minuman dengan bahan dasar teh seperti teh dengan penambahan aneka rasa, atau teh yang dicampur dengan susu. Lalu sebenarnya berapa kah batas maksimum konsumsi teh?
Pada teh terdapat suatu senyawa yaitu katekin yang merupakan sub kelas monomer dari Flavonoid. Flavonoid sendiri merupakan salah satu contoh dari senyawa polifenol. Selain pada teh, katekin juga biasa ditemukan dalam bahan pangan lain seperti kakao dan apel. Namun yang banyak menjadi bahan penelitian sehubungan dengan manfaatnya untuk kesehatan adalah polifenol yang terkandung dalam daun teh.
Pada teh hijau terdapat senyawa polifenol yaitu epigalokatekin-3-galat (EGCG), epigalokatekin (EGC), epikatekin-3-galat (ECG), dan epikatekin (EC). EGCG merupakan senyawa yang paling tinggi kadarnya. Senyawa-senyawa tersebut umumnya disebut dengan katekin. Dalam teh hitam, terjadi proses polimerasi katekin menjadi teaflavin dan tearubigen. Katekin yang tersisa pada teh hitam hanya tinggal sekitar 3-10% total padatan dalam seduhan teh hitam.
Anjuran konsumsi teh sendiri untuk teh hijau yaitu sebanyak 3 cangkir teh setiap hari atau untuk ekstrak teh hijau yang telah distandarisasi (mengandung 80% total polifenol dan 50% epigalokatekin galat) sebanyak 100 – 150 mg dengan dosis 3x sehari. Untuk teh hitam, anjuran konsumsinya yaitu 6 cangkir setiap hari. Lalu selain dikonsumsi langsung, kita sering menemukan minuman teh yang dicampur dengan susu. Namun sebenarnya pencampuran susu ke dalam minuman teh justru dapat mengurangi atau menghilangkan aktivitas antioksidannya yang diduga karena terjadi pengikatan polifenol oleh protein susu.
Lalu apa sih efek menguntungkan dan merugikan dalam mengkonsumsi teh? Simak jawabannya pada artikel selanjutnya.
Apabila anda ingin mengetahui informasi lebih mengenai teh dan pangan fungsional lainnya, anda dapat membacanya dalam buku :
(klik gambar untuk melihat detail buku) (diskon buku 40%)
Leave a Comment