Obat dan suplemen, apasih yang membedakan keduanya? bagaimana kita tahu suatu produk termasuk obat atau termasuk suplemen? Obat dan suplemen merupakan dua produk yang berbeda dan tentu saja manfaatnya pun berbeda apabila dikonsumsi. Tidak hanya manfaatnya tapi label kemasan dan cara konnsumsinya pun berbeda.
Suplemen makanan didefinisikan sebagai produk yang digunakan untuk melengkapi makanan, dimana produk tersebut mengandung satu atau kombinasi bahan yang digunakan untuk meningkatkan angka kecupukan gizi (AKG) yaitu vitamin, mineral, tumbuhan atau bahan yang berasal dari tumbuhan, serta asam amino. Suplemen makanan bisa berbentuk tablet, tablet hisap, serbuk, kapsul, serta produk cair berupa sirup atau larutan.
Makanan suplemen merupakan produk yang masuk diantara kategori obat dan makanan. Setidak-tidaknya ada dua ciri yang dimiliki suplemen makanan. Pertama, suplemen makanan bukanlah obat, sekalipun produk tersebut dikemas dalam bentuk sediaan obat seperti tablet dan kapsul. Kedua, suplemen makanan juga mempunyai manfaat kesehatan, karena itu suplemen makanan dapat mencantumkan klaim kesehatan pada labelnya.
Untuk mengetahui suatu produk tergolong obat atau suplemen dapat dilihat dari label kemasannya. Apabila kode awal dari nomor registrasi yang tercantum pada label yaitu D (Depkes RI D….. atau BPOM D…..) menandakan bahwa produk tersebut adalah obat, sedangkan suplemen yaitu apabila kode awal dari nomor registrasi adalah BML, BMD, atau dipasaran sering ditemukan dengan kode registrasi MD untuk produk dalam negeri dan ML untuk produk luar negeri. Dengan begitu sepanjang huruf awal kode produksi bukan huruf D maka apapun klaimnya tetap digolongkan sebagai makanan.
Meski sejumlah komposisi untuk produk suplemen dengan produk obat sama, tetap saja, jika ditinjau dari keamanannya sangat jauh berbeda. Bila suatu produk disebut obat, produk tersebut harus memenuhi persyaratan lolos uji klinis pada manusia, terutama untuk diketahui tingkat keamanannya dan berapa besar efek samping yang ditimbulkan, sedangkan suplemen makanan dapat didaftarkan tanpa uji klinis. Karena alas an tersebut, petunjuk aturan pemanfaatannya pun berbeda. Obat ditentukan seberapa besar kadar maksimum atau minimum yang aman untuk dikonsumsi perhari, sedangkan suplemen makanan cukup mencantumkan berapa kali sehari jumlah yang dapat dikonsumsi.
Apabila anda ingin mengetahui informasi lebih perihal suplemen atau minuman berenergi, anda dapat membacanya dalam buku :
(klik gambar untuk melihat detail buku) (diskon buku 40%)
Leave a Comment