Manajemen mutu
Mutu merupakan keseluruhan karakteristik dari suatu produk / jasa yang mendukung kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Biasanya perusahaan akan mengklaim kelebihan-kelebihan dari produk / jasa yang mereka tawarkan agar menarik minat dari konsumen. Agar penjualan terus meningkat dan rasa kepercayaan konsumen bertambah, perusahaan harus secara konsisten mempertahankan apa yang menjadi kelebihannya. Tujuan utamanya adalah untuk pemenuhan kepuasan dari pelanggan.
Bagaimana cara perusahaan untuk mempertahankan kepuasan pelanggan atas produk atau jasanya?
Dalam konteks mutu, untuk mempertahankan kepuasan pelanggan, perusahaan biasanya menerapkan sistem jaminan mutu (manajemen mutu). Karena apabila tidak diterapkan maka akan timbul masalah seperti :
- Kalah dengan kompetitor lain
- Tidak ada target dan perencanaan
- Kehilangan pelanggan karena standar tidak memenuhi
- Ketidakpuasan konsumen karena barang yang dipesan tidak sesuai harapan
- Ketidak-konsistenan dari semua cabang
- Ketika ada personil yang keluar, sistem mulai dari awal kembali
Apa yang harus dilakukan untuk mewujudkan sistem jaminan mutu?
Salah satu cara untuk melakukan manajemen mutu dari apa yang perusahaan tawarkan baik itu produk atau jasa adalah menerapkan ISO 9001 : 2015 di dalam perusahaan. Keuntungan dari menerapkan standar ini adalah :
Bagi Perusahaan:
- Produk lebih konsisten dan sedikit reject
- Biaya menurun karena semakin efisien
- Kualitas bahan baku meningkat karena mempersyaratkan kepada supplier untuk memenuhi mutu
- Pemasaran semakin mudah
- Klien bertambah
Bagi Konsumen:
- Konsumen mengetahui tingkat kualitas produk yang secara independen di audit
- Mereka bisa memilih suplier yang kompetitif
- Konsumen lebih percaya diri dalam menggunakan produk kita
- Konsumen bisa mengecek sistem kita
Di dalam salah satu klausul di standar ISO 9001 : 2015 mengatur perihal Analisa resiko. Analisa resiko adalah tahapan yang dilakukan suatu perusahaan dalam menjamin mutu dan kualitas dari produk atau jasa yang diberikan. Cara melakukan analisa resiko adalah dengan menentukan pengendalian yang ada, kemudian menentikan peluang terjadi, konsekuensi/severity, dan yang terakhir menghitung estimasi tingkat resiko. Dengan adanya analisa resiko ini maka perusahaan akan tahu resiko dari setiap masalah yang akan ditemui nantinya dan tentu saja pengendalian terhadap masalah tersebut dapat dilakukan dengan cepat.
Leave a Comment