Pada tanggal 19 Oktober 2018, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbit peraturan baru terkait Label Pangan Olahan Nomor 31 Tahun 2018. Peraturan terbaru ini menggantikan peraturan mengenai label makanan yang lama yaitu Peraturan Pemerintah No. 69 tahun 1999. Dengan diterbitkannya aturan terbaru ini, diharapkan produsen memberikan informasi produk yang jelas sekaligus dapat membantu konsumen dalam memilih produk pangan olahan.
Dalam peraturan ini, mempersyaratkan produsen untuk mencantumkan informasi seperti :
- Nama Produk,
- Daftar Bahan yang digunakan,
- Berat Bersih,
- Nama & Alamat Produsen/Pengimpor,
- Halal (bagi yang dipersyaratkan),
- Tanggal dan Kode Produksi,
- Keterangan Kadaluarsa,
- Nomor Izin Edar, dan
- Asal-usul bahan pangan tertentu.
Selain itu pada label kemasan pangan, perlu dicantumkan peringatan seperti :
- Penggunaan pemanis buatan,
- Keterangan apabila dalam proses produksi pangan bersinggungan dengan fasilitas bersumber babi,
- Keterangan alergen,
- Peringatan pada label minuman beralkohol,
- Serta peringatan pada label produk susu.
Agar sejalan dengan kemajuan teknologi, maka dalam aturan ini terdapat persyaratan pencantuman dua dimensi barcode (2DBarcode).
Peraturan Label terbaru ini juga menjelaskan mengenai larangan pencantuman yang disertai dengan penjabaran. Contohnya adalah larangan bagi produsen untuk mencantumkan keterangan, pernyataan,keterangan, tulisan, gambar, logo, klaim, dan/atau visualisasi yang kurang tepat seperti dapat berfungsi sebagai obat, meningkatkan kecerdasan, bertentangan dengan norma kesusilaan, etika, atau ketertiban umum.
Penerapan dari peraturan ini dilakukan dengan segera terutama untuk pelaku usaha yang baru akan mendaftarkan produknya ke BPOM untuk mendapatkan ijin edar. Namun bagi produk yang telah beredar di pasaran, diberi waktu penyesuaian selambat-lambatnya 30 bulan dari ditetapkannya aturan tersebut. Untuk dapat mengunduh peraturan tersebut, dapat menggunakan link berikut : http://jdih.pom.go.id/
Leave a Comment