Konstipasi atau sembelit merupakan kondisi dimana proses pengosongan isi usus besar atau feces tidak teratur dan sulit. Dalam kondisi ini penampilan feces agak kering dan keras. Di Jepang telah dilakukan survey terkait dengan masalah konstipasi yang dihubungkan dengan faktor umur dan jenis kelamin.
Dari data hasil survey di Jepang terhadap anak-anak, manula, karyawan dewasa pria dan wanita kantoran didapatkan hasil bahwa pada anak-anak dan manula sekitar 50% buang air besarnya normal. Sebaliknya pada karyawan pria dan wanita yang frekuensi buang air besarnya normal hanya sekitar berturut-turut 39% dan 37%. Pada manula dan karyawan wanita lebih sering mengalami konstipasi yaitu berturut-turut 39% dan 44%. Karyawan wanita mengalami konstipasi yang lebih besar dibandingkan dengan karyawan pria yang hanya sekitar 21%. Namun untuk karyawan pria lebih banyak mengalami diare.
Konstipasi sendiri dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu berdasarkan bentuknya dan berdasarkan penyebab. Berdasarkan penyebab ada yang disebut sebagai konstipasi sederhana yaitu konstipasi yang erat kaitannya dengan stress dan kepenatan perjalanan jauh, perubahan menu, atau sedang menghadapi ujian atau test. Kalau itu yang terjadi pengobatan cukup sederhana yaitu mengembalikan rutinitas secara normal atau mengembalikan kebiasaan makan. Namun tetap berhati-hati jangan sampai berlanjut menjadi konstipasi kronis.
Pada manula yang sering terjadi adalah jenis konstipasi yang disebabkan oleh tidak cukupnya pergerakan isi colon untuk mendorong feces keluar dari anus. Selain itu ada jenis konstipasi yang sering dialami oleh wanita yaitu dimana feces tetap berada di dalam rectum. Hal ini sering terjadi apabila pada saat kebelet sering diabaikan atau dituda.
Apabila anda ingin mengetahui informasi terkait sembelit atau kesehatan usus dapat dilihat lebih lanjut dalam buku “Flora Usus dan Yoghurt” karangan F.G. Winarno, Wida Winarno, dan Weni Widjajanto. Detail buku dapat dilihat dengan klik (disini)
Leave a Comment